...

GURU MADRASAH MU'ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ADAKAN WORKSHOP 'PEMBELAJARAN MENDALAM' MENUJU PENDIDIKAN BERMUTU

Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan workshop pembelajaran mendalam sebagai transformasi pembelajaran menuju pendidikan bermutu untuk semua. Workshop yang disampaikan oleh Arif Jamali Muis, M.Pd., selaku Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ini berlangsung pada hari Ahad, 16 Maret 2025 di Aula Prof. Siti Baroroh Baried.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru di Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Narasumber menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memilih konsep Deep Learning atau pembelajaran mendalam, ada empat alasan yang melatarbelakangi pentingnya deep learning, yakni: Perubahan masa depan sulit diprediksi; Bonus demografi 2035 dan visi indonesia emas 2045; Permasalahan mutu pendidikan; dan Kompetensi masa depan.

"Pendidikan mendalam ini adalah solusi untuk pendidikan bermutu untuk semua", tegas Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY

Poin pertama adalah perubahan masa depan sulit. Hal ini didasarkan pada perubahan teknologi yang akan mengubah dunia kerja. Penjelasan lain karena adanya robotik, AI dan otomatisasi mempengaruhi pekerjaan. Terakhir adalah adanya keterampilan baru diperlukan untuk menghadapi perubahan dan adaptif. Poin kedua adalah adanya bonus demografi 2035 dan visi indonesia emas 2045. Hal ini berangkat dari data bahwa Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2035, dengan jumlah penduduk usia produktif 15-64 tahun mencapai 68,1%.

Poin ketiga adalah adanya permasalahan mutu pendidikan, yakni literasi, numerasi, HOTs, dan ketimpangan mutu pendidikan. Terakhir adalah adanya kompetensi masa depan yang meliputi dua kompetensi, antara lain keterampilan non-teknis dan keterampilan lunak. Keterampilan non-teknis: komunikasi efektif, kerja sama tim dan kolaborasi, kreativitas dan inovasi, pemecahan masalah dan analitis, adaptasi dan fleksibilitas, pengambilan keputusan strategis dan manajemen proyek. Sedangkan keterampilan lunak antara lain: empati dan kesadaran emosional, keterampilan interpersonal, manajemen waktu dan produktivitas, kepemimpinan dan motivasi.

"Paradigma yang harus diterapkan adalah dengan adanya transformasi guru dalam ekosistem pembelajaran mendalam, yaitu dimulai dari guru, kepala sekolah, pemerintah daerah, dan paling akhir adalah pemerintah pusat. Setelah itu kurikulum yang baru akan bisa dilahirkan", ulasnya.

Untuk menjawab tantangan itu semu, Arif memberikan penjelaskan bahwa jawabannya adalah pembelajaran mendalam (deep learning) yaitu meliputi: berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindfull), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyfull) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika) dan olahraga (kinestetik) secara holistik dan terpadu. Sehingga melahirkan pribadi yang menguasai 8 dimensi, yakni: Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; Kewarganegaraan; Penalaran kritis; Kreativitas; Kolaborasi; Kemandirian; Kesehatan dan Komunikasi.

“Tugas guru itu menjadikan anak-anak tercerhakan bukan untuk menjadikan pintar. Setiap murid yg datang ke kita adalah utusan malaikat yang akan mengangkat derajat kita di akhirat kelak", pungkas Arif. (LTA)

-- ---- --

Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta

Kontak Lengkap :

  • Imastuti Tricahyani, S.Pd., M.A. : 0823 2883 2011
  • Budi Waskitho, S.Pd.                 : 0821 3358 1616

Menu Navigasi :

Fasilitas :
Develop by © ICT CENTER Madrasah Mu`allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Copyright © 2025