Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan pengukuhan akbar untuk organisasi santri Madrasah Mu’allimaat periode 2025/2026. Pengukuhan tersebut meliputi pelantikan PR (Pimpinan Ranting) IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Lembaga IPM MTs, dan pengukuhan organisasi santri yang terdiri dari IPM, LPPM (Lembaga Pers Pelita Mu’allimaat), WH (Hizbul Wathan), TS (Tapak Suci), PMR (Palang Merah Remaja), dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Prosesi tersebut berlangsung pada hari Jumat, 5 September 2025, bertempat di Lapangan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Turut hadir dalam pelantikan tersebut adalah PW IPM DIY, PD IPM Kota Yogyakarta, PC IPM Ngampilan, dan PR IPM se-Kota Yogyakarta. Genap 365 hari PR IPM Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta periode 2024/2025 telah menuntaskan amanah. Amanah akan berpindah kuasa pada periode selanjutnya. Umi Fathonah, Ketua PR IPM Madrasah Mu’allimaat periode 2024/2025 memberikan pesan kepada periode selanjutnya. Ia berpesan semoga segala usaha yang telah dikerahkan akan memberikan dampak baik bagi siswi Madrasah Mu’allimaat sesuai dengan tema yang diusung yakni pelajar digdaya, yaitu pelajar terdidik dan berdaya.  

Atang Sholihin, M.S.I., sebagai Wakil Direktur IV Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta memberikan apresiasi pada periode sebelumnya karena sudah berjalan dengan baik.

“Terima kasih atas keikhlasan dan kerjakeras. Semoga menjadi wasilah dalam karir pendidikan dan karir kehidupan. Mengucapkan seluruh pengurus organtri yang dilantik. Mudah-mudahan semua punya komitmen dalam memajukan organisasinya. Semoga menjadi organisasi yang berkemajuan”, jelas beliau.

Prinsipnya bahwa semua orang tidak bisa lepas dari organisasi, yaitu organisasi yang bersifat kultural dan struktural. Perintah berorganisasi sudah ada di dalam agama Islam. Jika ingin organisasi maju maka butuh, kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja keras. “Bawa organisasi yang ada di Madrasah Mu’allimaat ini menjadi organisasi yang berkemajuan”, pungkasnya.

Selain prosesi pengukuhan organisasi santri di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, juga dilaksanakan launching majalah yang dibuat oleh LPPM periode 2024/2025, yang bertajuk ‘Masa tanpa Depan’.

Pimpinan Wilayah (PW) IPM DIY, Naufal Labiba Wildan sebagai Ketua Umum memberikan amanat pada prosesi pengukuhan. Ia mengapresiasi langkah IPM Mu’allimaat, selalu ada saja gebrakan dan pembaharuannya. Pelantikan ini bukan hanya sekedar acara simbolis dan seremonial, tetapi lebih dari itu. Pelantikan ini adalah gerbang awal, pengurus harus sudah memiliki pandangan perjalanan kedepan. Lebih banyak yang harus dimaknai dalam proses pelantikan ini. Selanjutnya adakan ada rakerpim untuk mengevaluasi kinerja kebelakang dan bisa melihat langkah-langkah kedepan.

“Mu’allimaat merupakan salah satu ranting IPM teraktif di DIY. Tetapi prestasi ini jangan dijadikan sebagai kesombongan. Dengan prestasi ini harus bisa menjadikan motivasi berpikir berbeda dan meluas untuk menjadikan IPM bisa terlihat dimanapun”, ulas Ketua PW IPM DIY.

Dengan melihat keaktifan IPM di Mu’allimaat ini, ada 4 hal yang perlu ditekankan, yakni: bisa menanamkan sikap aktif, kedua adalah sikap adaptif. Ketiga adalah inovatif, dan keempat adalah responsif. Menurutnya, alumni Mu’allimaat ada di setiap struktur IPM, dari cabang, daerah, wilayah hingga pusat. Tidak hanya di IPM saja, tetapi ke lintas organisasi otonom, mulai dari NA (Nasyiatul Aisyiyah), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan Aisyiyah. (LTA)

Struktur IPM Periode 2025/2026

Struktur Lembaga IPM MTs Periode 2025/2026