Alumni Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2025 diterima di kampus ternama Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI). Alumni yang melanjutkan studi di UI ini antara lain: Naylul Husna Adnin, Fahira Ryhanabila, dan Salsabila Ramadlani Az-Zahra.

Pertama adalah Naylul Husna Adnin yang diterima di Fakultas Vokasi Jurusan Penyiaran Multimedia melalui jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes). Ia memilih UI karena UI adalah kampus terbaik di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap dan relasi yang luas. Sama halnya dengan pendaftar jalur SNBT di seluruh Indonesia, Naylul mendaftar menggunakan akun yang ada dan mengikuti tes sesuai dengan hari dan tanggal yang telah ditentukan. Alhamdulillah, usahanya membuahkan hasil dan menjadikannya calon mahasiswi di UI Jurusan Penyiaran.

“Alhamdulillah saya merasa sangat bersyukur dan bahagia bisa mendapatkan universitas impian saya dan saya merasa bangga karena kerja keras saya bisa terbayarkan. Saya berharap kedepannya saya bisa menjalani kuliah dengan lancar, baik secara akademik maupun non akademik”, jelas Naylul.

Ia menyebutkan bahwa, usahanya tidaklah mudah dan dengan ridho orang tua serta Allah SWT, ia berhasil meraih impian yang diinginkannya. “Untuk adik-adik di Mu’allimaat, kakak tunggu kalian di UI!”, pungkasnya.

Alumni tahun 2025 yang lolos di UI adalah Fahira Ryhanabila, ia diterima di Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer. Berbeda dengan Naylul, Fahira ini diterima di UI melalui jalur PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar), yakni jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) untuk menjaring calon mahasiswa baru berdasarkan prestasi akademik selama di sekolah, bukan melalui tes tertulis.

“Saya memilih Universitas Indonesia karena reputasinya sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, dengan kualitas akademik unggul dan dosen berpengalaman. UI memiliki fasilitas lengkap, jaringan alumni luas, serta peluang riset dan internasionalisasi yang kuat”, ulas Fahira.

Fahira turut menjelaskan proses ia mendaftar hingga diterima di UI. Dimulai dari tahap sekolah melakukan pengajuan akun PPKB ke UI. Setelah akun berhasil diajukan, sekolah membuat akun siswi, lalu melakukan unggah data-data sekolah yang dibutuhkan serta nilai mata pelajaran yang tertera dalam website pendaftaran UI pada masing-masing akun siswi yang terdaftar dalam PPKB. Tahap selanjutnya adalah pembayaran biaya pendaftaran dan pemberkasan. Setelah menyelesaikan tahapan ini, proses pendaftaran sudah selesai dan tinggal menunggu hasil pengumuman.

“Harapan saya ke depan dalam menjalani perkuliahan di UI adalah bisa berkembang, baik secara akademis maupun pribadi. Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari dosen-dosen terbaik, memperluas wawasan, membangun relasi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang, serta aktif dalam kegiatan organisasi atau riset. Saya juga berharap bisa menjaga semangat dan konsistensi, agar nantinya bisa lulus dengan hasil yang membanggakan dan siap berkontribusi di masyarakat maupun dunia profesional”, jelas Fahira.

Ia berpesan kepada adik-adiknya di Madrasah Mu’allimaat untuk terus semangat, terus bermimpi, dan meyakini bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini selama berikhtiar serta tawakkal.

Ketiga adalah Salsabila Ramadlani Az-Zahra, kerap dipanggil Zara. Ia diterima di UI Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Interior melalui jalur PPKB. Zara memilih UI sebagai tujuan karena UI merupakan universitas impiannya sejak duduk di bangku kelas X SMA. Dengan adanya cita-cita tersebut, ia semakin termotivasi untuk belajar dengan giat. Dan alhamdulillah, kedua orang tuanya sangat mendukung keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di UI.      

“Alhamdulillah sangat bersyukur tentunya. Impian yang sudah lama diperjuangkan akhirnya berbuah manis. Sempat gagal di SNBT dengan pilihan yang sama yaitu mengambil Universitas Indonesia sebagai tujuan utama, ternyata Allah masih berkehendak untuk saya dapat melanjutkan studi di Universitas Indonesia”, jelas Zara.  

Zara berharap dapat menjalankan perkuliahan dengan baik, bertemu dengan lingkungan yang baik, berprogres dan mengembangkan diri, serta dapat lulus tepat waktu. Ia mengajak kepada adik-adiknya yang masih ada di Mu’allimaat untuk tidak takut bermimpi. Mimpi itu gratis. Jadi, bermimpilah setinggi mungkin. Jangan lupa juga untuk selalu meminta doa dan restu dari orang tua. Karena ridha Allah tergantung pada ridha orang tua.

Madrasah Mu’allimaat sebagai laboratorium perempuan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sangat mendukung studi lanjut alumni-alumni di berbagai perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dukungan yang diberikan juga dirasakan oleh ketiga alumni yang diterima di UI. Menurut mereka, madrasah menyediakan les dan try out dari bimbingan belajar yang bagus. Madrasah juga menyediakan konsultasi terkait universitas dan program studi yang dipilih. Respon madrasah yang cepat dan tanggap sangat membantu kelancaran proses pendaftaran. “Dengan bantuan madrasah, kami bisa melakukan proses pendaftaran dengan sangat baik”, imbuh salah satunya. (LTA)