Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan lolos menjadi peserta Progam Kemitraan Sekolah Australia-Indonesia BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement). Kegiatan ini merupakan sebuah program unggulan yang didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dan diimplementasikan oleh Asia Education Foundation di University of Melbourne. Dua orang guru yang mewakili Madrasah Mu’allimaat adalah Elpin Eliana, M.Pd. dan Dwi Setiyawan, M.Pd. dan mengikuti kegiatan ini dari tanggal 11-19 November 2024.
BRIDGE bertujuan untuk menciptakan kemitraan kolaboratif yang berkelanjutan antara sekolah-sekolah Indonesia dan Australia dan untuk menyediakan akses pengetahuan dan keterampilan pedagogis baru bagi para pendidik Indonesia dan Australia. Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi pada peningkatan pemahaman antarbudaya di antara para pendidik, siswa, dan komunitas sekolah Indonesia dan Australia serta mempengaruhi sikap positif terhadap Australia di antara para pemangku kepentingan Indonesia dan masyarakat umum.
Sebanyak 1800 aplikasi sekolah yang mendaftar dari seluruh Indonesia dan yang dinyatakan lolos hanya 10 sekolah atau madrasah tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA. Madrasah Mu’allimaat menjadi salah satu diantara 10 sekolah yang lolos tersebut. Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta bermitra di sekolah Narrogin Senior High School. Narrogin Senior High School adalah sekolah menengah umum pendidikan bersama yang komprehensif, terletak di Narrogin, pusat regional di wilayah Wheatbelt, 192 kilometer tenggara Perth, Australia Barat. Sekolah ini didirikan pada tahun 1955 dan pada tahun 2024 memiliki 559 siswa yang berasal dari berbagai negara di dunia. Di sekolah ini berlangsung dari tanggal 11-15 November 2024. Sedangkan tanggal 17-19 November 2024 berlangsung di Melbourne berkumpul dengan sekolah-sekolah lain yang berhasil lolos program BRIDGE.
Direktur Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan BRIDGE ini akan mengkolaborasikan pembelajaran, teknologi dan kebudayaan. Tentu akan semakin menambah wawasan dan pengalaman bagi guru dan peserta didik.
Sebagai salah satu peserta di BRIDGE ini, Elpin merasa sangat senang dan penuh tantangan ketika mengikuti program ini. Harapannya akan membawa manfaat baik bagi Madrasah Mu’allimaat maupun bagi sekolah mitra. Membawa imbas bagi diseminasi di Kementerian baik di bidang pendidikan maupun agama. Sasarannya global tidak hanya tingkat madrasah tetapi lebih luas yakni di bidang pendidikan dan agama. Banyak hal baru yang peserta dapatkan. Hal baru ini akan menjadi sumber inspirasi dan evaluasi pelaksanaan pendidikan di Madrasah Mu’allimaat.
Beberapa hal yang berbeda di Indonesia antara lain: hanya ada dua petugas kebersihan dan tidak ada petugas keamanan. Setiap anak bertanggung jawab terhadap keamanan di sana. Kedua adalah student services atau Bimbingan Konseling (BK), yakni terdapat ruang ekspresi diri untuk meluapkan ekspresi. Sistem rewarding yang bisa diinput oleh seluruh guru. Terdapat teacher assistant yakni menggantikan tugas pengajaran atau bisa mendampingi secara langsung ketika di dalam kelas. Sekolah ini juga mempunyai gedung olahraga dan gedung seni tetapi menyewa juga di fasilitas umum. Konsep pertemuan wali yang agak berbeda juga dilakukan di sekolah ini.
“Hal baru lainnya bahwa sekolah ini adalah sekolah umum, tetapi di dalamnya ada kejuruan. Sehingga diferensiasinya sangat luar biasa dengan bidang-bidang yang dipilih siswa”, ulas Elpin.
Dwi Setiyawan, M.Pd. sebagai salah satu guru yang mengikuti kegiatan BRIDGE juga menuturkan bahwa tujuan mengikuti BRIDGE semata-mata untuk mengembangkan mutu pendidikan di Madrasah Mu’allimaat dan menjadi guru yang lebih baik di kemudian hari. Menurutnya, bermitra dengan salah satu sekolah di Australia yang memiliki beragam perbedaan akan membawa inspirasi baru bagi Madrasah Mu’allimaat. Mengingat juga bahwa Australia dibagi menjadi 4 negara bagian yang mempunyai sistem yang berbeda-beda, tetapi ada sistem nasional juga yang diterapkan dari pusat, yakni ketika menuju perguruan tinggi.
Follow up dari kegiatan BRIDGE ini ada beberapa ketugasan yakni laporan dan publikasi.Bulan April mendatang ada kerjasama dengan Kementerian dan akan ada diseminasi program. Setelah itu pengimbasan dengan sekolah-sekolah di sekitar Madrasah Mu’allimaat, misalnya tentang GEDSI framing tentang sekolah inklusi yang bisa menerima semua siswa. Selain itu juga akan dilaksanakan kolaborasi pembelajaran secara online antara Madrasah Mu'allimaat dengan Narrogin Senior High School, Australia. Serta membuat project bersama membahas isu global dan membuat buku komik. (LTA)
Kunjungan Pendidikan Sd Muhammadiyah 3 Dan Smk Muhammadiyah 2 Tangerang Di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
2025-09-08 14:11:42
Pengukuhan Akbar Organisasi Santri Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Periode 2025/2026
2025-09-06 14:21:17
Orientasi Studi Lanjut Siswi Kelas Iii Mts Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Ajaran 2025/2026
2025-09-03 11:14:46
Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Menjadi Pilot Project Sekolah Sehat Jiwa
2025-09-03 10:44:47
Semarak Hut Ri Ke-80 Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2025
2025-08-26 13:18:40
Meriahkan Hut Ri Ke-80, Palang Merah Remaja Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Adakan Aksi Donor Darah
2025-08-20 11:17:49
Aksi Bergizi Dan Gerakan Minum Tablet Tambah Darah (ttd) Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
2025-08-20 10:30:14
Penerjunan 224 Murid Tim Dakwah Lokal (tdl) Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Ajaran 2025-2026
2025-08-13 11:14:02
Forum Bk, Wali Kelas Dan Pamong Asrama Perdalam Tentang Seni Mendampingi Remaja Gen Alpha Dan Gen Z
2025-08-13 10:23:55
Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Terima Kunjungan Dari Icomuh (the 3rd International Course On Multiculturalism And Humanity) 2025
2025-08-11 11:54:54
Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta
Kontak Lengkap :
Menu Navigasi :