...

RAPAT KERJA PAMONG DAN MUSYRIFAH MADRASAH MU’ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Sambut tahun pelajaran 2024/2025, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan rapat kerja Pamong dan Musyrifah. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Ahad, 13 Juli 2024 di SM Tower and Convention. Peserta rapat kerja ini adalah seluruh Pamong dan Musyrifah di 17 Asrama Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Terdapat tiga pemateri yang dihadirkan, antara lain: Ridwan Furqoni, S.Pd.I. M.Pd.I. (Sekretaris BPH Madrasah Mu'allimin-Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta) tentang peran Pamong dan Musyrifah, Atang Sholihin, M.S.I. (Wakil Direktur IV Bidang Kepesantrenan) menyampaikan tentang tugas pokok Pamong dan Musyrifah, dan Rita Hayati, M.S.I. (Guru Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta) sebagai pemateri terakhir tentang menumbuhkan kelekatan Pamong dan Musyrifah dalam pendampingan peserta didik.

Unik Rasyidah, M.Pd. sebagai Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyebutkan bahwa peran asrama adalah 80% dalam pembentukan visi dan misi madrasah dalam mewujudkan kader ulama, pemimpin dan pendidik putri Islam. Asrama juga turut menjadi tempat dalam hidup peserta didik dalam memunculkan daya lenting.

“Peran pamong dan musyrifah bukan sebagai pelengkap ataupun sampingan dalam pendidikan di Mu’allimaat. Bahkan menjadi sangat penting. Yakni sebagai pengganti keluarga dalam rumah seperti peran ayah, ibu dan kakak. Istilah ‘asramaku adalah rumahku’ juga harus dimunculkan. Rumah itu ada kenyamanan, kekeluargaan, keharmonisan dan tidak menegangkan”, jelas Unik Rasyidah, M.Pd. pada sambutannya.

Habits atau pembiasaan sangat penting peranannya dalam keberhasilan sebuah pendidikan. Angka 80% keberhasilan pendidikan adalah budaya sekolah. Maka asrama sangat menentukan pembiasaan itu tercipta.

“Pentingnya hidden curriculum. Kebiasaan merupakan cara bertindak/bersikap yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, asrama memiliki peran penting dalam habits”, sambunga beliau.

Ridwan Furqoni, S.Pd.I. M.Pd.I. turut sepakat bahwa asrama, pamong dan musyrifah mempunyai andil besar dalam kesuksesan pendidikan.Semua bagian yang mengelilingi santriwati adalah bagian dalam proses pendidikan dan mempunyai tanggung jawab. Jangan berhenti untuk memperkaya keilmuan kita. Karena zaman, anak berubah maka pola pengasuhan juga ikut berubah.

Sedangkan Rita Hayati, M.S.I. menyebutkan bahwa menjadi pamong dan musyrifah adalah sebuah tugas mulia. Keduanya menjadi figur bagi santriwati dalam berbagai hal, antara lain dalam hal beribadah, berakhlak, berhijab, kebersihan, pergaulan, dll.

“Tetap bersemangat bahwa kita sedang mendidik anak umat. Tetaplah berbuat baik, karena kebaikan itu akan kembali ke kita sendiri”, pungkas beliau.

Sebagai penutup, Atang Sholihin, M.S.I. memberikan penguatan dan apresiasi kepada pamong dan musyrifah. Bahwasanya dalam mengemban amanah ini butuh kesungguhan dan keseriusan, mendampingi anak-anak adalah bentuk ibadah. (LTA)

-- ---- --

Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta

Kontak Lengkap :

  • Imastuti Tricahyani, S.Pd., M.A. : 0823 2883 2011
  • Budi Waskitho, S.Pd.                 : 0821 3358 1616

Menu Navigasi :

Fasilitas :
Develop by © ICT CENTER Madrasah Mu`allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Copyright © 2024