...

Madrasah Mu’allimaat Gelar Webinar Women Empowerment

 

Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta telah berkiprah mencerdaskan perempuan di Indonesia sejak tahun 1918 hingga 2021. Usia 103 tahun ini, Madrasah Mu’allimaat meneguhkan diri menjadi sekolah pemimpin perempuan berkemajuan dengan lima kompetensi utama yang dimiliki.

Komitmen peneguhan Madrasah Mu’allimaat ini diwujudkan melalui webinar peran perempuan secara nasional pada hari Ahad, 5 Desember 2021 secara online. Terdapat tiga narasumber utama pada webinar tersebut, antara lain: Rita Pranawati (Wakil Ketua KPAI), Chusnul Mar’iyah (Dosen Pakar Politik), dan Susilaningsih (Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah).

Tema yang diangkat pada agenda ini adalah ‘Optimalisasi Peran Perempuan dalam Membangun Bangsa’. Selanjutnya dijabarkan secara mendetail oleh narasumber meliputi tiga sub materi, yaitu: Perempuan berdaya sejak dalam keluarga; Aktualisasi dan optimalisasi peran perempuan dalam membangun bangsa, dan Peran ‘Aisyiyah dalam pemberdayaan perempuan.

Direktur Madrasah Mu’allimaat, Agustyani Ernawati menuturkan pada sesi sambutannya, bahwa perempuan mempunyai derajat yang sama dengan laki-laki. Era saaat ini sangat terbuka dan sangat luas untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya dan berkiprah seluas-luasnya di segala bidang. Saat ini adalah kesempatan untuk menambah wawasan dan pencerahan.

Pemateri pertama, Rita Pranawati mengutarakan pada dasarnya perempuan harus beradaya sejak dalam keluarga. Keluarga menjadi bagian yang penting bagi keberlanjutan kehidupan bagi semuanya. Hal tersebut sejalan dengan keberadaan Muhammadiyah yang memiliki keberpihakan kepada perempuan. Sehingga hadirlah amal usaha yang lahir dari rahim ‘Aisyiyah. Bentuk dukungan Muhammadiyah adalah dengan hadirnya salah satu pilar di Muhammadiyah yaitu tentang konsep keluarga sakinah.

Keluarga sakinah merupakan spirit gerakan, karena seorang anak pertama kali belajar terutama dalam pembentukan karakter. Ketika keluarga sudah terbentuk, maka sejatinya dia sudah mendukung terbangunnya umat dan bangsa. Keluarga adalah pilar pembangunan bangsa yang harus memberikan manfaat rahmatan lil alamin.

Rita Pranawati selanjutnya menyampaikan tentang asas keluarga sakinah, antara lain: asas pemuliaan manusia, asas hubungan kesetaraan, asas keadilan, asas mawadah wa rahmah, dan asas pemenuhan kehidupan sejahtera dunai akhirat. Kunci membangun keluarga sakinah adalah komitmen. Komitmen bukan hanya kepada pasangan saja, melainkan juga kepada Allah yang paling utama.

Dinamika peranan perempuan semakin beragam, lebih khusus dalam pergerakan kebangsaan. Menurut Chusnul Mar’iyah peran paling maksimal perempuan bisa mengisi kursi-kursi di ranah publik sesuai dengan bidangnya masing-masing. Hal terpenting bagi sesama manusia adalah bisa memahami persoalan perempuan, persoalan keluarga, umat, dan alam.

Gerakan perempuan yang sudah mengakar di Indonesia didukung oleh Muhammadiyah melalui ‘Aisyiyah. Gerakan ‘Aisyiyah ini didirikan karena kesadaran antara laki-laki dan perempuan, yang diawali dengan didirikannya sopo tresno di Kauman. Hingga akhirnya berkembang sampai detik ini dengan lahirnya amal usaha yang turut membantu peradaban bangsa. (LTA)

 

-- ---- --

Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta

Kontak Lengkap :

  • Imastuti Tricahyani, S.Pd., M.A. : 0823 2883 2011
  • Budi Waskitho, S.Pd.                 : 0821 3358 1616

Menu Navigasi :

Fasilitas :
Develop by © ICT CENTER Madrasah Mu`allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Copyright © 2025